Feature


Focus On Earth


 Sumber doc. pribadi

Bulir-bulir keringat yang membasahi mereka di tengah teriknya matahari tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyukseskan acara yang sedang berlangsung. Barisaan foto dan essay yang terpasang rapih pada dinding merupakan bukti bahwa hasil dari kerja keras yang telah mereka lakukan kini telah terbayarkan.

Mereka adalah mahasiswa prodi ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia, bertepatan dengan acara Social and Science week (SSW) 2016 para mahasiswa tersebut mencetuskan ide membuat Photography and Essay exhibition dengan tema  “Earth focus on the future” pada tanggal 19-23 April 2016 yang diselenggarakan di The UBM Plaza,Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara.

“Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kesadaran dari generasi muda, sehingga mereka sadar dan dapat mengetahui bagaimana cara membuat bumi menjadi nyaman untuk ditinggali”, ungkap Yurri selaku pembimbing pameran SSW.

Gabungan dari club click dan jurnal-is-me mencetuskan ide untuk pertama kali agar menyatukan pameran Photography and Essay exhibition. Dengan biaya 1.500.000 rupiah mereka tetap mampu menghasilkan acara yang luar biasa.

Dalam acara ini terdapat 150 perserta fotografi dan 120 peserta essay yang diikuti oleh mahasiswa UBM, kemudian disaring menjadi 50 foto dan 20 essay yang nantinya akan dipilih yang terbaik dan diumumkan pemenangnya.

“Nanti setelah diseleksi kembali dari 50 foto dan 20 essay akan dipilih lagi juara 1, juara 2, dan juara favorite dengan kriteria, pemenang membuat foto dan essay yang sesuai dengan tema yang diberikan. Hasil pengumuman pemenang lomba akan di umumkan pada hari minggu melalui akun instagram klik”, ujar Jessica Inestasia selaku ketua klik.

Pameran yang diselenggarakan mendapat sambutan yang baaik dari para mahasiswa, hal ini terlihat dari meningkatnya antusias pengunjung yang datang melihat pameran tersebut. Mengingat pameran Photography and Essay exhibition baru pertama kali diselenggarakan, kegiatan ini terbilang sukses dengan biaya yang ditekan seminum mungkin.

Menurut Sandra, ketua Jurnal-is-me,” Kendala dalam pelaksanan acrara ini tempat dan waktu, tadinya mau dibuat di student lounge namun ada pameran juga jadi pindah ke tupa, terus waktu mendirikan tempat menempel haasil foto dan essay sedikit jadi masih kurang rapih, tapi secara keseluruhan ga ad kendala yang menghambat acara sih”.
                                                                                                                              
Melalui pameran ini mahasiswa dapat mengetahui bahwa bumi kita sudah rusak, lingkungan sudah semakin tercemar oleh karena perbuatan manusia sendiri. Banyak bencana alam yang terjadi namun tidak ada yang ingin disalahkan, yang ada masyarakat mencari kambing hitam dengan menyalahkan pemerintah atas kerusakan tersebut.

Padahal jika kita mau lebih peka terhadap keadaan sekitar maka kita dapat menjaga bumi ini, tidak perlu menanam ribuan pohon namun kita dapat memulainya dari kebiasaan kecil dengan membuang sampah pada tempatnya. Hal kecil inilah yang nantinya membantu kita untuk melakukan perubahan yang lebih besar lagi.

Kita harus membangun kesadaran diri kita untuk tetap menjaga lingkungan disekitar kita, karena jika bukan kita yang menjaganya, siapa yang akan menjaga lingkungan kita sendiri? Daripada menyalahkan orang lain atas kerusakkan tersebut kita dapat mulai melakukan perubahan kecil yang dimulai dari diri sendiri. Sudahkan anda menjaga bumi kita?
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2016. Lingkungan Hidup - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger